TEORI ORGANISASI UMUM
MAKALAH
ARTI PENTING KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
DISUSUN
OLEH :
·
AHYAR AF AL IMANUDIN ( 10113480 )
·
EDI GUNAWAN ( 12113760 )
·
HELMAS HARDANTO ( 14113002 )
·
MAHIQBAL KELANA LUBIS ( 15113234 )
·
NOVITA DWI RAHMA ( 16113558 )
·
RIZKI AMALIA ( 17113913 )
KELAS : 2KA13
DOSEN : Ira Phajar Lestari
SISTEM
INFORMASI
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2014
/ 2015
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
ALLAH SWT atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah untuk matakuliah Teori Organisasi
Umum1 ini yang menjelaskan tentang arti kepemimpinan dalam organisasi.
Kami menyadari, walaupun kami telah bekerja keras
untuk menyusun Makalah ini, namun tidak akan mungkin menjadi lebih baik tanpa masukan
pihak lain. Untuk itu kami mengharapkan kepada semua pihak agar memberikan berbagai
masukan demi perbaikan dan kesempurnaan makalah kami yang berisi arti penting kepemimpinan
dalam organisasi.
Tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
- Dosen matakuliah Teori Organisasi Umum 1
yang juga selaku dosen pembimbing kami dalam penyelesaian makalah ini.
- Teman-teman yang telah memberi kami masukan
dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya, kami berharap semoga makalah Teori Organisasi
Umum 1 yang berisi tentang arti penting kepemimpinan dalam organisasi ini dapat
menambah wawasan dan berguna bagi siapapun yang membacanya. Kebenaran dan kesempurnaan
hanya ALLAH lah yang Punya dan MahaKuasa.
Depok, Oktober2014
Kelompok 6
Daftar Isi
Kata
Pengantar……………………………………………………………………………………i
Daftar
isi…………………………………………………………………………………………..ii
Bab 1. Pendahuluan……………………………………………………………………………….
1.1 Latar
Belakang………………………………………………………………………………..4
1.2 Rumusan
Masalah…………………………………………………………………………….4
1.3 Tujuan
Penulisan……………………………………………………………………………..5
1.4 Metode
Penulisan…………………………………………………………………………….5
Bab 2.
Pembahasan……………………………………………………………………………….
2.1 Pengertian
Kepemimpinan…………………………………………………………………..6
2.2 Definisi
Organisasi…………………………………………………………………………..7
2.3 Kepemimpinan Dalam
Organisasi…………………………………………………………...7
2.4 Tipe – Tipe
Kepemimpinan…………………………………………………………………10
2.6 Contoh Kasus Kepemimpinan
Dalam Organisasi…………………………………………..13
Bab 3.
Penutup…………………………………………………………………………………..
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………..14
3.2 Saran………………………………………………………………………………………14
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Manusia merupakan
makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan manusia diciptakan untuk
menjadi seorang pemimpin didunia.Didalam kehidupan nyata, manusia harus selalu
berinteraksi dan beradaptasi dengan sesama maupun dengan lingkungan.Karena
manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendirisehingga manusia
harus hidup berkelompok, baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok
kecil.Hal itu ditujukan agar manusia dapat bersosisalisasi dengan sesamanya
manupun lingkungannya.
Oleh sebab itu diantara para anggota kelompok tentulah membutuhkan seseorang
yang bisa memimpin kelompok itu, sebab jika tidak ada pemimpin maka akan
terpecah belah lah kelompok tersebut. Untuk mengelolanya, diperlukan pemimpin
yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik serta dapat menjadi panutan untuk
anggota kelompoknya.
Pemimpin adalah
figur seseorang yang bijaksana, berani mengambil keputusan dan yang
paling penting berwibawa dan bisa memimpin untuk mencapai tujuan bersama.
Sekarang ini, sudah sangat sedikit orang
yang mempunyai ciri-ciri seorang pemimpin yang baik didalam organisasi maupun
badan-bandan usaha, bisnis, dan pemerintahan. Untuk itu maka sangat penting
bagi para remaja-remaja mulai membiasakan diri untuk belajar menjadi seorang
pemimpin yang berani dan bisa memberikan arahan yang baik didalam organisasi.
Salah satunya memberikan pendidikan atau pembelajaran tentang pentingnya
kepemimpinan didalam organisasi.
Dalam praktek sehari-hari, seorang diartikan sama antara pemimpin dan
kepemimpinan, padahal kedua hal tersebut berbeda. Pemimpin adalah orang yang
tugasnya memimpin, sedang kepemimpinan adalah bakat dan atau sifat yang harus
dimiliki seorang pemimpin. Setiap orang mempunyai pengaruh atas pihak lain,
dengan latihan dan peningkatan pengetahuan oleh pihak maka pengaruh tersebut
akan bertambah dan berkembang.
Atas dasar karena semakin sedikitnya seseorang yang mempunyai
jiwa kepemimpinan dan banyak orang yang tidak
percaya diri bahwa dirinya sebenarnya bisa menjadi seorang pemimpin maka
kami akan membahas lebih dalam tentang arti penting kepemimpinan dalam
organisasi.
1.2
RumusanMasalah
1. Apa
pengertian kepemimpinan ?
2. Apa
pengertian organisasi?
3. Jelaskan
tipe – tipe kepemimpinan?
4. Jelaskan
teori – teori kepemimpinan?
5. Apa
arti penting kepemimpinan dalam organisasi?
1.3 Tujuan
Tujuan
dari penyusunan makalah ini antara lain :
a. Memenuhi
salah satu tugas Teori Organisasi Umum 1.
b. Mahasiswa
memahami materi tentang arti kepemimpinan dalam organisasi.
c. Mahasiswa
mengetahui pentingnya kepemimpinan di dalam suatu organisasi.
1.4
MetodePenulisan
Metode
penulisan yang kami gunakan dalam menyusun makalah ini adalah metode kepustakaan,
yaitu dengan mencari beberapa bahasan yang berkaitan dengan tema makalah ini di
Internet dan dari Buku Literatur.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Definisikepemimpinan
Kepemimpinan adalah Kemampuan memperoleh konsensus dan keika tanpa dasasaran
bersama, melampaui syarat-syarat organisasi, yang dicapai dengan pengalaman sumbangan
dan kepuasan di pihak kelompok kerja.Dan dapat diterangkan secara lebih rinci seperti
berikut.
Kemampuan memperoleh :kepemimpinan merupakan proses pengaruh yang
memungkinkan manajer membuat orang
–orangnya bersedia mengerjakan apa yang harus di kerjakan.
Kosensus dan keikatan : Lenin pernah mengatakan bahwa 100 orang
terorganisasikan , yang terikat kepada suatu
sasaran, akan menundukan 1000 orang. Jhonhan cock menyatakan bahwa ia lebih senang
kepada keputusan yang 50% benar secara teknis dan kelompok menerimanya 90%
antusiasme , daripada suatu keputusan
yang 90% benar secara teknis dan kelompok menerimanya hanya dengan 50 %
antusiasme. Inilah sebabnya mengapa pemimpin jikalau mungkin, berusaha mendapatkan
consensus dan keikatan daripada kesewenang-wenangan keunggulan satu suara.
Pada sasaran bersama : ini membedakan kepemimpinan dari manipulasi. Tujuan
pemimpin dan bawah anti dan tidak usah sama, dan jarang dapat sama. Tetapi harus
ada beberapa sasaran bersama, jika hendak berkerja sama.
Yang di capai :kepemimpinan adalah suatu faktor kelipatanyan berurusan dengan
35 sampai 40% lebihnya. Tujuannya adalah untuk memberikan hasil yang
melebihi harapan biasa organisasi . .
Pengalaman sumbangan dan kepuasan : ini meliputi jauh lebih banyak dari pada sekedar perasaan menyumbang sukses dan kepuasan belaka.
Sementara bos,
lurah dan boneka mungkin hanya memperhatikan pemuasan kebutuhan mereka sendiri,
pemimpin harus memungkinkan pasukannya memenuhi beberapa kebutuhan penting mereka.Jadi,
pemimpin adalah orang yang memungkinkan atau mempermudah sesuatu.
2.2 DefinisiOrganisasi
Penyusunan dan pengaturan
bagian – bagian hingga menjadi suatu kesatuan; sususan dan aturan dari berbagai
bagian sehingga merupakan kesatuan yang teratur; gabungan kerja sama (untuk mencapai
tujuan tertentu).
Kamus modern bahasa
Indonesia M. dahlan Al Barry
Organisasi
adalah susunan dan aturan dari berbagai – bagian bagian (orang dsb) sehingga merupakan
kesatuan yang teratur.
W.J.S.
Poerwadarminta, KamusUmum Bahasa Indonesia
Organisasi adalah
system sosial yang memiliki identitas kolektif yang tegas, daftar anggota yang
terperinci, program kegiatan yang jelas, dan prosedur pergantian anggota.
JanuMurdiyamoko&
Citra Handayani, Sosiologiuntuk SMU Kelas I
Menurut Stoner, organisasi adalah suatu pola
hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar
tujuan bersama.
MenurutJames D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Jadi
sudah sangat jelas bahwa organisasi itu pasti mengandung unsure individu yang
berkumpul dalam sebuah kelompok yang memiliki tujuan tertentu, memiliki aturan tertentu
sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut, dan di dalamnya terdapat susunan kepemimpinan
untuk mengatur jalannya organisasi tersebut agar berjalan dengan baik.
2.3
Kepemimpinandalamorganisasi
Kepemimpinan
dalam organisasi mencakup segala aspek yang sudah dijelaskan tadi, didalamnya terdapat
peran dari pemimpin dan sikap kepemimpinan yang harus dimiliki untuk mengatur organisasi
tersebut, kepemimpinan tentu saja sangat penting bagi jalannya organisasi karena
jika sebuah organisasi berjalan tanpa adanya unsure kepemimpinan yang baik dari
anggotanya juga dari pemimpin organisasinya, maka setiap masalah yang muncul dalam
berjalannya organisasi tersebut akan sulit untuk diselesaikan secara cepat dan efisien,
yang mengakibatkan tujuan adanya organisasi tersebut terhambat dan kepuasan dari
tercapainya tujuan tersebut persentasenya sangatlah rendah.
Karakteristik pemimpin
sukses terdiri dari :
•
Cerdas
•
Terampil secara konseptual
•
Kreatif
•
Diplomatis dan taktis
•
Lancar berbicara
•
Memiliki pengetahuan ttg tugas kelompok
•
Persuasive
•
Memiliki keterampilan sosial
•
Sedangkan
Robins (1996) mengatakan bahwa teori ini adalah teori yang mencari ciri-ciri
kepribadian sosial, fisik atau intelektual yang membedakan pemimpin dan yang
bukan pemimpin.
Fungsi
– Fungsi Kepemimpinan
-
Menyampaikan Informasi
-
Memberikan Perintah
-
Mendelegasikan wewenang
-
Memberikan motivasi
-
Menerima Umpan balik
-
Mengkoordinasikan manusia dan pekerjaan
-
Melakukan Pengendalian
Mitos
Mengenai Kepemimpinan Organisasi
Dijaman
sekarang ini sudah sedikit sekali sosok – sosok pemimpin yang benar – benar
memiliki jiwa kepemimpinan.Mereka hanya sekedar ingin mendapatkan posisi
tersebut namun tidak dapat bertanggung jawab dengan posisinya, yaitu sebagai
pemimpin.Dan ada beberapa omong kosong yang masih beredar mengenai
kepemimpinan. Berikut ada beberapa bentuk omong kosong yang masih biasa
didapati :
-
Seorang pemimpin harus mempunyai
kepribadian
-
Seorang pemimpin harus demokratis
-
Seorang pemimpin harus mempunyai garis
keturunan kepemimpinan
-
Seorang pemimpin harus manis dan cerdik
-
Seorang Pemimpin harus mempunyai karisma
-
Seorang pemimpin harus menciptakan
situasi yang tepat
-
Seorang pemimpin harus agresif.
Padahal seharusnya seorang
pemimpin harus memiliki sifat – sifat seperti dibawah ini :
1.
Kemampuan mendapatkan kerjasama
2.
Kemampuan administrasi
3.
Daya Tarik
4.
Kemampuan bekerja sama
5.
Kemampuan mengasuh
6.
Popularitas
7.
Kecakapan hubungan antar manusia
8.
Partisipasi sosial
9.
Cepat tanggap
Dan sifat – sifat yang
berhubungan dengan tugas juga penting :
1.
Kebutuhan berprestasi
2.
Dorongan bertanggung jawab
3.
Inisiatif
4.
Tanggung jawab dalam mengejar sasaran
5.
Orientasi tugas.
Memperbaiki
Kepemimpinan
Tidak
ada rumus gaib bagi kepemimpinan yang efektif, tetapi dapat mengambil beberapa
langkah positif untuk memperbaiki perilaku.Sebaiknya lugas, tetapi jangan
condong meremehkan persoalan. Perilaku kepemimpinan terjadi ditengah – tengah
sejumlah besar medan kekuatan, antara lain :
Organisasi.
Ini mencakup filsafat perusahaan, tradisi, kebiasaan, Suasana, dan cara
beroperasi.
Teknik.Jenis
berbagai tugas dalam perusahaan besar ada banyak, masing-masing mempunyai
tuntunan sendiri dan menentukan disiplin sendiri-sendiri.
Unit
kerja. Kelompok-kelompok sangat berlainan tingkat identifikasi mereka dengan
tujuan organisasi, sikap mereka terhadap organisasi, tekanan-tekanan yang harus
mereka perhatikan, norma perilaku, sistem ganjaran hukuman, kepaduan, dan
homogenitas mereka.
Individu.Masing
– masing bawahan mempunyai pola unik mengenai kebutuhannya, keinginannya,
cita-citanya, motivasinya, kekuatannya, kelemahannya, dan tujuannya.
Manajerial.Tiap
pemimpin mengepalai suatu kelompok, berkaitan dengan rekan, dan melapor kepada
atasan.Masing –masing mempunyai konsep sendiri mengenai efektivitas, pergaulan
yang tepat, dan perilaku yang dapat diterima.Harus menghindari untuk menjadi
pemimpin dengan cepat.
Kembangkan
kepekaan seorang pemimpinakan petunjuk. Seorang pemimpin harus bisa
menganalisis suatu permasalahan dengan tenang sehingga seorang pemimpin juga
dapat mengerti kenyataan apa yang sedang dihadapi.
Kembangkan
kepekaan seorang pemimpin terhadap isyarat.Kekuasaan dan pengaruh mempunyai berbagai
bentuk dan dibagikan secara tidak merata diseluruh organisasi. Hendaknya
seorang pemimpin peka terhadap isyarat-isyarat
dari kelompok dan individu yang mempunyai kekuasaan.
2.4
Tipe- Tipe Kepemimpinan
1.
Otokratis
Yaitu
seorang pemimpin yang menganggap organisasi sebagai milik pribadi, hal ini
menyebabkan tipe pemimpin ini selalu mengidentikan kepentingan pribadi daripada
tujuan organisasi, membuat pemimpin tersebut memiliki pribadi yang selalu
menganggap bawahan sebagai alat semata-mata, tidak mau menerima kritik, saran
dan pendapat, terlalu bergantung pada kekuasaan formalnya, karena itu dalam
tindakan pergerakannya mengandung unsure paksaan dan punitive atau bersifat
menghukum.
2.
Tipe Militeristis
Yaitu
pemimpin yang menggunakan system perintah dalam menggerakan bawahannya, senang
bergantung pada pangkat dan jabatan dalam menggerakan bawahannya, senang kepada
formalitas yang berlebih-lebihan, menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari
bawahan, dan tidak berbeda jauh dengan Otokratis, pemimpin seperti ini sukar
menerima kritikan dari bawahan dan menggemari upacara-upacara untuk berbagai
acara dan keadaan.
3.
Tipe Paternalistis
Yaitu
pemimpin yang menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa, biasanya
bersikap terlalu melindungi, jarang memberikan kesempatan pada bawahannya untuk
mengambil keputusan dan inisiatif, juga jarang memberikan kesempatan bawahannya
untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, pemimpin tipe ini sering
bersikap maha tahu.
4.
Tipe Kharismatis
Tipe
pemimpin ini memang sukar untuk dijelaskan secara teori, dalam kenyataan nya
pemimpin kharismatis ini mempunyai daya tarik yang sangat besar, yang mengakibatkan
timbulnya rasa kagum dari para pengikutnya, menimbulkan rasa hormat yang begitu
besar dari bawahannya dan pemimpin kharismatis ini selalu memiliki pengikut
yang sangat banyak.
5.
Tipe Laissez Faire
Pemimpin
tipe ini dalam memimpin organisasi mempunyai
sikap yang permisif, dalam arti bahwa para anggota organisasi boleh saja
bertindak sesuai dengan keyakinan hati nurani, tapi kepentingan bersama dijaga
dengan baik, dalam kenyataan nya organisasi yang dipimpin oleh pemimpin seperti
ini akan berjalan lancer dengan sendirinya karena para anggota organisasi
terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang sudah memahami tujuan, sasaran
dan tugasnya dalam organisasi tersebut.
6.
Tipe Demokratis
Pemimpin
seperti ini akan selalu berusaha mensingkronisasikan kepentingan dan tujuan
organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadai dari para bawahannya, senang
menerima saran dari para bawahannya karena memiliki sifat demokratis, dia akan
selalu berusaha menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, selalu mengutamakan
kerjasama dalam mencapai tujuan, berusaha mengembangkan kapasitas dari
pribadinya sebagai pemimpin, dan suka melibatkan bawahannya secara aktif dalam
menentukan nasib sendiri melalui peran sertanya dalam proses pengambilan
keputusan.
2.5
Teori - Teori Dalam Studi Kepemimpinan
Teori Great Man
·
Kepemimpinan merupakan bakat atau bawaan
sejak seseorang lahir
·
Bennis & Nanus (1990) menjelaskan
bhw teori ini berasumsi pemimpin dilahirkan bukan diciptakan
·
Kekuasaan berada pd sejumlah org
tertentu, yang melalui proses pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau karena
keberuntungan memiliki bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin
·
“Asal Raja Menjadi Raja”2
Teori Big Bang
·
Suatu peristiwa besar menciptakan
seseorang menjadi pemimpin
·
Mengintegrasikan antara situasi dan
pengikut
·
Situasi mrpk peristiwa besar seperti
revolusi, kekacauan/kerusuhan, pemberontakan, reformasi dll
·
Pengikut adalah orang yang menokohkan
seseorang dan bersedia patuh dan taat
Teori Sifat
(Karakteristik) Kepribadian
•
Seseorg dpt menjadi pemimpin apabila
memiliki sifat yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin
•
Titik tolak teori : keberhasilan seorang
pemimpin ditentukan oleh sifat kepribadian baik secara fisik maupun psikologis
•
Keefektifan pemimpin ditentukan oleh
sifat, perangai atau ciri kepribadian
yang bukan saja bersumber dari bakat, tapi dari pengalaman dan hasil
belajar
Teori Perilaku (Behavior
Theories)
•
Keberhasilan seorang pemimpin sangat
tergantung pada perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan
•
Gaya atau perilaku kepemimpinan tampak
dari cara melakukan pengambilan keputusan, cara memerintah (instruksi), cara
memberikan tugas, cara berkomunikasi, cara mendorong semangat bawahan, cara
membimbing dan mengarahkan, cara menegakkan disiplin, cara memimpin rapat, cara
menegur dan memberikan sanksi
Teori Kontingensi atau
Teori Situasional
•
Resistensi atas teori kepemimpinan
sebelumnya yang memberlakukan asas-asas umum untuk semua situasi
•
Teori ini berpendapat bahwa tidak ada
satu jalan (kepemimpinan) terbaik untuk mengelola dan mengurus satu organisasi
Filosofi Teori
•
Contingency Approach
Respon atau reaksi yang timbul berfokus pada pendapat bahwa
dalam menghadapi situasi yang berbeda diperlukan perilaku atau gaya
kepemimpinan yang berbeda
•
Situational Approach
Perilaku atau gaya kepemimpinan harus sesuai dengan
situasi yang dihadapi oleh seorang pemimpin
2.6
Contoh Kasus
Secara
hukum tata negara, bangsa Indonesia menerapkan sistem pemerintahan
presidensial. Sistem ini membutuhkan kepemimpinan yang kuat dari presiden dan
parlemen yang kuat dalam mendukung program-program yang hendak dijalankan oleh
pemerintah. Jika salah satunya tidak terpenuhi, maka akan berpengaruhi
pelaksanaan program-program pemerintah.
Hal
ini disampaikan oleh Pakar Hukum Tata Negara dari UGM Zainal Arifin Mochtar
dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Transperancy International Indonesia
(TII) di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, pada Kamis (2/10).
Diskusi
yang bertemakan “Perppu SBY: Solusi atau Jebakan” dihadiri juga oleh pakar
hukum tata negara lain, yakni Refly Harun dan Saldi Isra serta pengamat politik
dari Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti. Diskusi ini dipandu oleh pengamat
dari LIPI Jaleswari Pramodhawardani.
“Dalam
konteks sistem presidensial di Indonesia, sangat dibutuh kepemimpinan yang kuat
dan parlemen yang kuat. Jika tidak terpenuhi salah satunya, kita akan menderita
penyakit seperti yang kita dialami di era pemerintahan SBY atau di masa
transisi ke Jokowi atau pemerintahan Jokowi nanti,”ujar Zainal Arifin.
Zainal
mengungkapkan bahwa dalam pemerintahan SBY, parlemennya kuat, namun
kepemimpinan dari SBY lemah. Hal ini mengakibatkan SBY tersandera oleh
kepentingan parlemen dibandingkan kepentingan rakyat. Padahal SBY, dipilih oleh
hampir 60 persen penduduk Indonesia.
“SBY
membangun parlemen yang kuat dengan koalisi yang gemuk. Namun, pemerintahan
juga toh tidak berjalan, tetapi dipenuhi transaksi kepentingan
partai,”tuturnya.
Menurutnya,
hal ini akan berbeda dengan pemerintahan Jokowi-JK yang akan datang. Zainal
menilai Jokowi memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat untuk menjalankan roda
pemerintahan dalam sistem presidensial. Namun, Jokowi belum memiliki parlemen
yang kuat. Konsekuensinya, pemerintahan Jokowi kemungkinan besar tidak stabil
dan program-programnya akan dijegal di parlemen.
“Realitas
politik yang terjadi akhir-akhir ini, mulai dari UU MD3, UU Pilkada, pemilihan
ketua dan alat kelengkapan DPR, sudah menunjukkan upaya-upaya dari parlemen
menjegal pemerintahan Jokowi-JK,”ungkapnya.
Zainal pun mengharapkan
kubu Jokowi-JK bisa membangun komunikasi politik dengan partai lain untuk
menambah mitra koalisi agar memperkuat posisi di parlemen.
Dalam kasus ini sosok seorang pemimpin
sangat berperan penting dalam menjalankan pemerintahan. Seorang pemimpin
juga harus kuat dalam menghadapi permasalahan apapun agar pemerintahan tetap
berjalan dengan baik dan dapat mewujudkan tujuan yang ingin dicapai. didalam
kasus ini juga terlihat perbedaan cara kepemimpinan antara SBY dengan Jokowi
untuk menjalankan pemerintahan yang dipimpin oleh kedua tokoh nomer satu di
Indonesia.
Seorang pemimpin juga harus bisa menuntun dan
membawa para bawahannya untuk lebih maju dan membawa parlemnnya agar lebih kuat
lagi agar tidak mudah terhasut. Seorang pemimpin harus tegas kepada anggotanya.
Jika pemimpin dalam organisasi tersebut memiliki sifat yang lemah dan mudah
terhasut maka anggotanya yang berbuat salah tersebut akan deberikan sanksi yang
tidak sepadan dengan perbuatannya yang sudah mencoreng nama baik
partai/organisasi tersebut.
Maka dari itu dibutuhkan seorang pemimpin yang
bertanggung jawab, jujur, ulet, tegas, pintar dalam mengambil keputusan, dan
harus kuat dalam menghadapi permasalahan apapun, dapat menemukan solusi yang
efektif dan cepat dari permasalahan yang sedang dihadapi, serta dapat membawa
parlemen nya menjadi parlemen yang lebih kuat lagi agar tidak mudah goyah
pemerintahannya.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kepemimpinan adalah Kemampuan memperoleh
konsensus dan keikatan pada sasaran bersama, melampaui syarat-syarat organisasi,
yang dicapai dengan pengalaman sumbangan dan kepuasan di pihak kelompok kerja
sedangkan organisasi itu pasti mengandung unsur individu yang
berkumpul dalam sebuah kelompok yang memiliki tujuan tertentu, memiliki aturan
tertentu sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut, dan didalamnya terdapat
susunan kepemimpinan untuk mengatur jalannya organisasi tersebut agar berjalan dengan
baik.
Kepemimpinan
tentu saja sangat penting bagi jalannya organisasi karena jika sebuah organisasi
berjalan tanpa adanya unsure kepemimpinan yang baik dari anggotanya juga dari pemimpin
organisasinya, maka setiap masalah yang muncul dalam berjalannya organisasi tersebut
akan sulit untuk diselesaikan secara cepat dan efisien, yang mengakibatkan tujuan
adanya organisasi tersebut terhambat dan kepuasan dari tercapainya tujuan tersebut
persentasenya sangat rendah.Seorang pemimpin harus memiliki keahlian dan
kemampuan sosial agar menjadi seorang pemimpin yang baik dan bertanggung jawab
serta seorang pemimpin harus benar – benar dapat melaksanakan tanggung
jawabnya, melakukan kontrol dan pengendalian agar tujuan didalam organisasi
tersebut dapat tercapai. Karakteristik pemimpin sukses terdiri dari : Cerdas,
Terampil secara konseptual, Kreatif, Diplomatis dan taktis, Lancar berbicara, Memiliki
pengetahuan tentang tugas kelompok, Persuasive, dan Memiliki keterampilan
sosial.
3.2
Saran
Disaat
sekarang ini dalam menentukan seorang pemimpin atau apabila ingin menjadi
seorang pemimpin sebaiknya perhatikan sifat- sifatnya, karakter dari calon
pemimpin itu sendiri karena apabila salah memilih pemimpin organisasi tidak
akan dapat mencapai tujuannya dan jalannya suatu organisasi juga akan
berantakan. Dalam memilih
seorang pemimpin diharuskan mempunyai keahlian dan pengetahuan yang sangat
luas. Tidak hanya pengetahuan umum tetapi harus memiliki keterampilan khusus,
diantaranya keterampilan dalam mengelola sumber daya manusia, keterampilan
teknis. Seorang pemimpin harus memiliki sikap dan perilaku yang baik, karena seorang pemimpin menjadi
panutan atau contoh untuk bawahannya. Seorang pemimpin harus memiliki jiwa
kepemimpinan, jujur dan rasa tanggung jawab yang besar terhadap tugas yang
diamanahkan kepada dia.
DAFTAR
PUSTAKA
-
J. Cribbin, James. 1982. KEPEMIMPINAN MENGEFEKTIFKAN STRATEGI
ORGANISASI. Jakarta : PT. PUSTAKA BINAMAN PRESSINDO.
-
http://www.beritasatu.com/nasional/214460-ini-perbedaan-sby-dan-jokowi-dalam-konteks-ketatanegaraan.html
Tiada ulasan:
Catat Ulasan